JAKARTA – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan jabatan Menteri ATR/Kepala BPN yang diberikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan kompensasi setelah gabung dalam koalisi pemerintahan.
“Mereka kan sekarang sudah dalam koalisi. Jadi sebenarnya meresmikan saja, dan mengkompensasi dalam bentuk jabatan. Saya kira itu bagus. Dua-duanya teman saya. Selamat bekerja,” kata Ganjar di Jakarta, Rabu (21/2).
Meski begitu, Ganjar mengatakan pengangkatan AHY dalam kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Menurutnya, pengangkatan tersebut merupakan proses yang biasa lantaran ada posisi menteri yang kosong.
“Itu hak prerogatif presiden. Ada kursi menteri kosong diisi, ini proses biasa saja sih,” kata dia.
Sebelumnya AHY telah dilantik sebagai Menteri ATR/Kepala BPN dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) sisa masa jabatan 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).
Anak sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu kini secara resmi menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang dalam hari sama juga dilantik sebagai Menko Polhukam.
Hadi ditunjuk menjabat sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud MD yang telah mengundurkan diri pada saat kontestasi Pilpres 2024.
Demokrat menjadi salah satu parpol pendukung koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Pasangan ini unggul sementara mengalahkan dia rival lainnya di hasil real count yang digelar KPU.
Partai besutan SBY ini telah berada di luar pemerintahan hampir 10 tahun terakhir. AHY juga kerap melontarkan kritik ke pemerintah Jokowi, salah satunya soal program food estate.
Demokrat juga sempat membangun koalisi bersama NasDem dan PKS mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Namun kandas di tengah jalan karena Anies dan Ketum NasDem Surya Paloh memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres.
–