Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Emas dan Minyak Diprediksi Terus Melesat

Cloud Hosting

KABAR Internasional, – Kondisi perang Rusia vs Ukraina diprediksi akan terus membuat harga komoditas terbang tinggi, seperti halnya emas dan minyak yang saat ini harganya melesat tak terduga.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan kenaikan harga minyak dan emas sesuai dengan prediksi dan terjadi gap up, dari harga emas di USD1.882 dan Minyak WTI dari USD90. Selain itu, indeks dolar AS juga terbang dari 96,50 menjadi 97,50.

Bacaan Lainnya

“Ini karena perang kemungkinan bisa lama, dan tidak sesuai prediksi dari Putin karena prediksi 5 hari Kiev bisa dikuasai,” kata Ibrahim dikutip dari suara.com, Senin (28/2/2022).

Ibrahim pun memperkirakan, harga emas bisa bergerak dengan support di USD1.880 dan resistance mencapai USD2.150. Sementara itu, harga minyak WTI bisa bergerak dengan support di level USD85 dan resistance mencapai level USD115.

Asal tahu saja harga emas bergerak makin tinggi di awal pekan ini. Harga emas spot berada di USD1.911,87 per ons troi. Ini adalah harga tertinggi emas spot sejak Januari 2021 atau dalam 13 bulan terakhir.

Harga emas hari ini naik 1,19 persen di tengah kekhawatiran konflik Rusia dan Barat yang makin panas. Sedangkan harga emas kontrak April 2022 di Commodity Exchange pagi ini naik 1,32 persen ke USD1.912,60 per ons troi.

Tak cuma harga emas, harga minyak juga ikutan memanas tercatat hari ini komoditas tersebut melonjak hingga USD103,39 per barel pada awal perdagangan Senin.

Angka tersebut melonjak usai Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar ‘kekuatan pencegahan’ termasuk senjata nuklir di negaranya disiagakan.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April diketahui melonjak hingga USD103,39 per barel pada awal perdagangan atau naik sekitar 5,6 persen dari harga penutupan sebelumnya.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret tumbuh sebesar 6,01 persen menjadi USD97,50 per barel setelah menyentuh puncak tertingginya di USD100,54 per barel.

Baca berita kami di GOOGLE NEWS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan