INTERNASIONAL, – Sebuah pengadilan di Teheran, Iran menghukum sebanyak 10 personel militer Iran pada Minggu (16/4/2023) atas keterlibatan mereka dalam penembakan pesawat Ukraina Airlines Penerbangan 752 pada 2020.
Menurut Mehr News semi-resmi Iran, terdakwa utama dalam persidangan adalah komandan yang tidak disebutkan namanya dari sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara Tor M1 yang menembak jatuh pesawat dan menewaskan semua 176 orang di dalamnya. Komandan itu dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
Penerbangan Boeing 737 berangkat dari Bandara Imam Khomeini di Teheran pada 8 Januari 2020, dan menuju ke ibu kota Ukraina, Kyiv, ketika dihantam oleh rudal anti-pesawat tak lama setelah lepas landas.
Beberapa hari setelah jatuh, otoritas Iran mengakui bahwa Angkatan Udara Korps Pengawal Revolusi Islam menembak jatuh pesawat itu secara tidak sengaja setelah salah diidentifikasi sebagai rudal jelajah oleh operator pertahanan udara.
Dalam putusan akhir pengadilan Teheran pada Minggu (16/4/2023), dikatakan bahwa pesawat penumpang itu ditembak jatuh karena “kesalahan manusia”.
Menurut Mehr, pengadilan menyatakan komandan menembakkan rudal ke pesawat sipil dua kali, yang bertentangan dengan perintah pos komando dan instruksi lainnya.
Terdakwa lain yang dinyatakan bersalah adalah personel pos pertahanan udara.
–