“Sehingga orang desa itu sakit, ya datang kesitu saja ndak usah ke kecamatan jauh, sampe di puskesmas sakitnya sudah parah, terlalu jauh. Sekarang kita sediakan, sentra-sentra pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, Ganjar-Mahfud juga akan memberikan biaya pendidikan bagi satu anak dari setiap keluarga miskin hingga Perguruan Tinggi.
“Sehingga ketika dia pulang nanti, bisa mengangkat saudara-saudara dan membuat sekolah di sekitarnya, itu juga program,” ujarnya.
Kemudian guru-guru honorer yang selama ini mengabdi kepada sekolah juga tak luput dari pandangan Ganjar-Mahfud.
“Kita semua harus memberi perhatian, karena para guru, para ustadz dan sebagainya itu adalah pendidik-pendidik kader bangsa, kader bangsa itu didik oleh mereka. Itu juga yang dididik oleh mereka jadi hebat-hebat, jadi menteri, jadi kepala BP2MI, dan sebagainya itu hasil guru-guru dulunya. Tapi gurunya lalu dilupakan, dididik oleh guru-guru honorer, jangan sekali-kali dilupakan,” tuturnya.
“Itu yang kita perhatikan, bukan karena janji kampanye, tapi itu kewajiban negara. Dan siapapun yang terpilih, siapapun yang ingin mencalonkan diri dan dipilih, itu harus punya perhatian kepada hak-hak rakyat kecil seperti itu,” sambungnya.
Sementara itu, Direktorat TPN Relawan Ganjar-Mahfud, Budi Hermansyah berharap, pemerintahan Ganjar-Mahfud nantinya dapat merealisasikan visi-misi serta program kerakyatan tersebut.
“Kita berharap ke depan ini menjadi agenda penting dan cukup serius dari pemerintahan Ganjar-Mahfud untuk direalisasikan,” ucap Budi.
Budi juga berharap, melalui pertemuan ini dapat menambahkan motivasi para relawan untuk lebih militan dan semangat dalam bergerak, berjuang memenangkan Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024.
“Insya Allah di Jawa Barat suara Ganjar-Mahfud akan melebihi suara dar Jokowi 2019,” tandasnya.
sumber okezone
–