KITA KABARI – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menilai, orang yang menerima suap namun tidak melaksanakan perintah dari yang memberi suap akan mendapatkan ganjaran pahala.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam agenda Silaturahmi Relawan Jawa Barat bersama Mahfud MD di RM Laksana Jl. Soekarno Hatta No.395, Karasak, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Sabtu (16/12/2023).
Oleh karena itu, dirinya meminta masyarakat tidak takut menerima bantuan dalam bentuk apapun dan dari paslon capres-cawapres manapun di masa kampanye saat ini. Hanya saja pada saat pemilihan nanti, masyarakat harus memilih paslon capres-cawapres sesuai hati nurani.
“Kalau soal bantuan, sembako dan sebagainya diterima saja. Tapi pada saat pemilihan harus kembali ke bisikan hati nurani kita masing-masing. Karena dari sudut agama apapun, orang nerima suap itu dosa, orang yang memberi suap itu dosa. Tapi orang yang menerima suap, lalu tidak melaksanakan pesan yang memberi suap itu berpahala,” kata Mahfud.
Mahfud pun meminta, para relawan untuk rutin turun ke masyarakat kelas bawah untuk mensosialisasikan visi-misi serta program kerakyatan Ganjar-Mahfud.
“Relawan yang paling hebat biasanya masuk ke rumah-rumah ke kampung-kampung itu tentang situasi negara kita. Bahwa negara ini harus diperbaiki, masih banyak bolong-bolongnya yang harus diperbaiki. Terutama ketidakadilan terhadap orang-orang kecil, itu masih banyak terjadi,” tuturnya.
“Rakyat hanya disuruh memilih 5 tahun sekali, sesudah itu haknya secara sosial, ekonomi itu diambil. Biaya pendidikan, biaya kesehatan dan sebagainya, itu masih banyak yang dikorupsi juga padahal itu untuk orang kecil,” tambahnya.
Mahfud mengatakan, jika ditakdirkanuntuk memimpin negara ini, maka Ganjar-Mahfud pada tahun-tahun pertama akan membangun puskesmas di setiap desa.
–