NASIONAL, – Indonesia merupakan negeri yang memiliki beragam budaya, mulai dari Sabang hingga Merauke. Keragaman tersebut meliputi suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan budaya.
Tak hanya itu saja, keberagaman budaya juga dapat dilihat salah satunya dengan pakaiannya. Pakaian adat atau tradisional adalah kostum yang mengekspresikan identitas kebanggaan nasional atau jati diri kedaerahan.
Dalam arti, busana daerah dikenakan untuk mewakili budaya atau identitas kelompok etnis atau suku bangsa tertentu.
Biasanya, pakaian adat dikaitkan dengan wilayah geografis atau periode waktu dalam sejarah, serta tradisi budaya atau warisan.
Di Indonesia sendiri, pakaian adat tradisional sering dipakai di acara-acara istimewa atau perayaan tertentu, dengan berbagai jenis dan corak.
Salah satu sosok yang getol menggunakan baju adat adalah Puan Maharani. Lihat saja pada saat Ketua DPR itu menjadi pembaca Teks Proklamasi dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Selasa (17/8) di Istana Merdeka, Jakarta.
Puan mengenakan pakaian tradisional Bundo Kanduang, asal Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat.
“Negeri yang merdeka ini tidak hanya harus berdaulat secara politik dan berdikari secara ekonomi, tetapi juga berkepribadian dalam budayanya,” ujar Puan mengutip Trisakti Bung Karno.
Mantan Menko PMK ini memakai busana Bundo Kanduang bernuansa krem, merah dan emas ini. Busana adat yang biasa disebut juga dengan Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan busana yang biasa dipakai oleh wanita Minang di Minangkabau, Sumatera Barat.
Busana ini biasa dipakai oleh seorang wanita yang telah dewasa atau yang telah menikah, dengan memakai Tingkuluak Balenggek, penutup kepala yang berasal dari Lintau, Tanah Datar.
Oleh wanita Minang, busana Bunda Kanduang biasa dipakai pada acara adat seperti pernikahan, pengangkatan datuak, dan lainnya. Makna dari busana ini adalah merupakan simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga.
Ketua Umum Organisasi Bundo Kanduang Minangkabau Sumatera Barat, Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib mengaku sangat bangga melihat Puan Maharani menggunakan pakaian adat minangkabau tersebut.
“Secara tidak langsung, Puan ikut memperkenalkan Budaya Minangkabau lewat pakaian adat yang terkenal dengan sistem matrilineal,” kata Raudha Thaib.
–