KABAR POLRI, – Indonesia diprediksi akan mengalami tantangan besar pada tahun 2023, mulai dari krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan (ancaman resesi ekonomi).
Terkait dengan hal itu, Satgassus Pencegahan Korupsi akan fokus pada lima poin utama pada tahun 2023, yaitu melanjutkan kegiatan pencegahan terutama terkait dengan Ketahanan pangan dengan mengintensifkan kebijakan pupuk bersubsidi pada tataran implementatif, sehingga tepat sasaran dan tepat guna, serta diperluas pada bidang lainnya antara lain terkait pengadaan bibit dan bantuan kepada petani/nelayan.
Lalu, fokus pada pencegahan korupsi di penerimaan negara, terkait sektor utama penerimaan negara pajak dan bukan pajak, pencegahan di sektor pengeluaran negara, terutama terkait dengan tingginya belanja infrastruktur.
“Melanjutkan pemantauan di sektor bantuan sosial terkait dengan pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan sosial lainnya, serta pencegahan korupsi pada sektor bantuan pendidikan,” kata wakil Satgasus pencegahan korupsi Polri, Novel Baswedan dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).
Selain itu, Satgassus akan melanjutkan program peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) melalui perbaikan pada sektor ekspor impor, pelayanan publik dan sektor bisnis.
“Dan melakukan program peningkatan integritas melalui kegiatan pendidikan dan kampanye anti korupsi,” tegasnya.
Satgassus ini dipimpin oleh Herry Muryanto selaku Ketua dan Novel Baswedan selaku Wakil Ketua. Herry Muryanto ialah mantan Deputi Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK, sementara Novel Baswedan ialah penyidik senior KPK. Mereka terdiri dari 44 orang. Satgaasus ini berada langsung di bawah Kapolri.
–